Sebenarnya persiapan
untuk memulai homeschooling sudah dimulai dari beberapa tahun yang lalu. Akan
tetapi belum ada keberanian untuk berevolusi untuk melakukannya seratus persen.
Saya menerapkannya hanya sebatas mengajarkan anak anak selepas sekolah atau di
hari libur.
Pada waktu itu, saya
sudah mulai mengenal beberapa komunitas homeschooling di Indonesia, saya ikut
di mailing listnya. Sehingga saya tahu garis besar aktifitas pembelajaran anak
anak. Sayapun memulai mengikuti seminar parenting, mengumpulkan buku buku
bertema pendidikan (dan membacanya tentu) lalu sedikit demi sedikit
mempraktekkannya di keseharian.
Beruntung, tidak lama
setelah itu ada copy darat member sebuah komunitas homeschooling. Tanpa
berpikir panjang, saya dan istri beserta anak anak mendaftar acara itu, dan
kami aktif di dalamnya. Setelah melihat anak anak HS, tingkah polah mereka,
kecerdasan mereka, keshalihan mereka, semakin kuat tekad saya untuk
menerapkannya di keluarga saya. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu,
tekad itu meluntur setelah bertambah kesibukan di kantor dan usaha sampingan
saya.
Alhamdulillah, setelah
beberapa bulan mencicipi kehidupan sebagai full wirausahawan, akhirnya saya
memutuskan untuk menerima pekerjaan (alias menjadi karyawan lagi) di luar
negeri. Setelah konsultasi dengan senior yang sudah lama di sana mengenai
lingkungan sekolah dan pendidikan di sana, saya memutuskan untuk memilih
homeschooling.
Dan petualanganpun
dimulai. Persiapan pertama adalah menjadi member di sebuah komunitas yang akan
membantu kita mengadakan ujian akhir nasional (kerja sama dengan sekolah
payung). Dengan mengikuti komunitas tersebut, anak anak kita bisa mengikuti
ujian, mendapat raport, dan UAN. Kami memilih member online (jarak jauh).
Persiapan kedua adalah
memilih kurikulum. Untuk kurikulum agama Islam, saya memilih kurikulum dari sekolah
anak anak saya yang sekarang (sebuah SDIT yang bermanhaj yang shahih).
Sedangkan untuk kurikulum nasional, saya juga memakai buku pegangan sekolah
mereka ditambah buku dari komunitas homeschooling sebagai pengayaan latihan.
Saya telah menemukan
kurikulum bahasa arab dan bahasa Inggris, science, dan art. Alhamdulillah.
Insya Allah tinggal menunggu waktu saja karena sementara ini anak anak masih
ujian tengah semester di sekolahnya. Setelah itu, kita akan berpetualang
bersama melakukan ikhtiar untuk kebaikan di dunia dan di akhirat. Yang perlu
diingat adalah saya tidak boleh menyandarkan hanya kepada ikhtiar saya saja,
akan tetapi yang paling utama adalah bersandar kepada Allah, meminta kemudahan
urusan kepada Nya.
Bismillah, mudah mudahan perjalanan
ini membuahkan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
No comments:
Post a Comment