Sudah lama sekali saya tidak mendokumentasikan pengalaman belajar bersama anak. Alhamdulillah akhirnya ada waktunya dan sempat menulis dokumentasi ini.
Saya sempat menjalani homeschooling di negeri seberang kurang lebih selama 4 tahun. Oleh karena kami memutuskan untuk pulang ke tanah air tercinta, maka pengalaman fantastis yang kami peroleh itu sekarang menjadi kenangan karena anak-anak kembali bersekolah di sekolahnya masing-masing.
Nah selama rentang waktu itu, sebagian besar waktu kami adalah untuk mengenalkan dan melatih serta membiasakan soft skills kepada anak-anak.
Sebelum saya menceritakan aktivitas pembelajaran soft skill, mari kita kupas dahulu apa itu soft skill dan apa saja contohnya.
Apa Soft skill itu?
Soft skill pada dasarnya adalah sifat atau kepribadian seseorang atau sikap/tingkah laku yang dimiliki seseorang.
Soft skill adalah lawannya hard skill.
Jika hard skill adalah keterampilan teknis, maka soft skill adalah keterampilan non teknis.
Keterampilan non teknis ini sebagiannya dapat dipelajari di bangku sekolah, namun sebagian besarnya lagi tidak diajarkan di sekolah melainkan dipelajari di keseharian dalam hidup seseorang.
Maksud dipelajari di keseharian seseorang adalah melakukan pembiasaan agar tingkah laku yang baik (yang merupakan soft skill ini) dapat dimiliki dan diterapkan dalam kesehariannya.
Soft skill sangat diperlukan bagi seseorang bahkan oleh orang yang mempunyai hard skill yang mumpuni. Mengapa? Ayah Ibu dapat temukan jawabannya pada artikel Mengapa Pintar Saja Tidak Cukup?
Definisi di atas saya ambil dari https://careerwise.minnstate.edu/exoffenders/assess-yourself/soft-skills.html
Apa saja contoh soft skill itu?
- Dapat beradaptasi dengan perubahan.
- Dapat berinteraksi dengan orang lain dengan baik.
- Dapat bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Mudah untuk belajar keterampilan yang baru yang menurutnya penting untuknya.
- Dapat menerima kritik dan saran membangun.
- Bertanggung jawab atas hal yang telah dipilih dan diputuskannya.
- Berani mengambil resiko.
- Dapat mengatur diri sendiri (self management)
- Mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya
- Mengetahui cara belajar apa yang cocok untuknya.
- Dapat mengatur waktu (time management)
- Keterampilan self efficacy
- Mampu merumuskan cita-cita atau visi dan berusaha mewujudkannya.
- Mempunyai empati
- Dapat bangkit dari kegagalan dan mengatasi kesedihan
- Percaya diri
Dan masih banyak lagi soft skill yang harus kita latih dan biasakan sejak dini kepada anak-anak.
Alhamdulillah, dari contoh keterampilan non teknis di atas, kami sudah lakukan pembelajarannya bersama anak-anak.
Karena judul postingan blog ini adalah melatih soft skill tahap demi tahap, maka saya akan mendokumentasikannya satu persatu di blog ini melalui postingan terpisah agar saya juga bisa sambil mengulang-ulang hal penting yang saya dapatkan ketika pembelajaran berlangsung.
Yang akan saya dokumentasikan pada postingan selanjutnya adalah :
- berinteraksi dengan orang lain dengan baik, yaitu bagaimana berteman atau bergaul dengan orang lain dengan baik.
- cara belajar dan mendorong anak untuk rajin belajar
- mempunyai empati dan cara menanamkan keterampilan empati pada anak
Dan seterusnya.
No comments:
Post a Comment