Pernahkah anda
bayangkan seorang ibu kepayahan dalam mengandung anak selama sekitar sembilan
bulan lamanya, kepayahan itupun bertambah dan semakin bertambah. Puncaknya
adalah ketika ibu akan melahirkan, rasa sakit terus bertambah antara hidup dan
mati. Akan tetapi ketika melihat bayinya keluar dan menangis, hilang semua
derita itu. Sebagai penggantinya, senyum merekah dari bibirnya seraya mengucap
hamdalah dan perasaan puas serta syukur kepada Rabb yang Maha Pencipta. Itulah
hubungan erat pertama antara ibu dan anaknya setelah keluar dari kandungannya,
yang hubungan itu akan diteruskan dengan menyusuinya selama sekitar dua tahun.
Kemudian ibu bersama ayah memeliharanya, mendidiknya, bersamanya dan terus
begitu hingga sang anak dewasa dan sang anak berpamitan pergi untuk mengayuh
rumah tangganya sendiri dengan tambatan hatinya.
Ibu yang mempunyai
empati terhadap anak biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan anaknya. Ini akan
membuat anak perempuannya akan menjadikan ibunda sebagai model, anak akan menirunya, dan belajar darinya bagaimana menjadi
seorang ibu. Anak laki lakinya akan belajar bagaimana cara merawat dan
mengasihi anak anaknya. Ini adalah fitrah. Maka ketika kita membelikan mereka
boneka, lihatlah naluri anak terutama anak perempuan kita. Kita akan melihat
mereka memandikan bonekanya, memakaikan pakaian untuknya, menyuapkan makanan ke
mulutnya, dan seterusnya.
Akan lebih mudah
menanamkan motivasi positif jika seorang ayah mempunyai hubungan baik dengan
putranya. Anak akan melihat keteladanan ayahnya. Tanpa diajak, seringkali anak
akan meminta ikut ke masjid ketika sang ayah berjalan ke masjid ketika azan.
Tanpa diminta, seringkali anak akan membantu (walaupun seringkali lebih banyak
main air) ketika melihat ayahnya mencuci mobil.
Itulah contoh akibat
ayah dan ibu yang mempunyai hubungan baik dengan anak anaknya. Sebaliknya apa
akibat orang tua yang mempunyai hubungan yang kurang baik dengan anak anaknya?
Salah satu jawabannya adalah di bawah ini yang saya catat dari berbagai media
(buku dan kisah di majalah), yaitu hubungan yang kurang baik adalah salah satu
penyebab sebagian besar kenakalan remaja.
Setiap anak
mendambakan dapat curhat dengan orang tua ketika mereka mengalami masalah dalam
keseharian mereka. Namun apabila orang tua dengan alasan repot, tidak ada
waktu, atau tidak tahu caranya berkomunikasi dan empati sehingga orang tua
tidak bisa memenuhi harapan sang anak, maka anak akan mencari tempat curhat di
luar rumah. Mereka akan mencari alternatif di luar, Alhamdulillah jika mereka
menemukan orang yang baik dan shalih sehingga dia dapat mengarahkan anak kita
ke jalan yang baik, tapi jika anak menemukan orang yang buruk untuk dijadikan
curhat? Wallahul musta’an. Itulah salah satu akibat dari tidak baiknya hubungan
antara orang tua dengan anak.
No comments:
Post a Comment