Generasi Salafus shalih mencontohkan kepada kita bahwa bulan
Ramadhan adalah bulan produktif, produktif dalam beramal shalih, belajar,
bekerja, dan seterusnya. Oleh karena itu, jangan biarkan waktu anak anda kosong
pada bulan Ramadhan ini. Lakukanlah aktifitas positif, sehingga tanpa terasa
mereka menjumpai waktu maghrib untuk berbuka puasa. Kegiatan Ramadhan yang saya
share kali ini adalah belajar adab makan.
Ada banyak hadits mengenai adab makan, akan tetapi yang kami
ajarkan kepada anak itu bertahap, dimulai dari yang mudah untuk mereka amalkan.
Akan lebih mudah lagi jika kita belajar dan langsung mempraktekkannya bersama
anak. Hal ini akan lebih membekas di hati anak.
Adab makan yang dapat diajarkan kepada anak adalah:
-Membaca Bismillah sebelum makan.
Hal yang harus diingat dan dipraktekkan secara konsisten
sejak dini adalah membaca Bismillah sebelum makan/minum. Hal ini mudah, dan
kita bisa langsung praktek mengamalkannya ketika sahur dan berbuka.
-Makan dengan tangan kanan.
Hal ini juga harus dibiasakan sejak dini. Jika kita melihat
anak kita makan atau minum dengan tangan kiri, ingatkan mereka dengan sabar dan
pelan untuk menggunakan tangan kanan. Sebagai orang tua, janganlah lupa
memperhatikan mereka hal yang mendasar ini sehingga mereka terbiasa melakukan
hal ini.
-Makanlah makanan yang berada di dekatmu.
Kita sebagai orang tua juga harus mensupport anak agar
menaruh makanan kesukaan mereka di dekat mereka. Biasakan juga agar memulai
makan dari pinggir piring lalu ke tengah. Hal ini tampak sepele, tapi itulah
adab yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika makan.
Untuk ketiga point di atas terdapat pada Hadits riwayat
Bukhari yang maknanya kurang lebih sebagai berikut:
"Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan
kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu..."
-Bagaimana jika lupa membaca basmalah?
Jika benar benar lupa, dan kita baru ingat ditengah waktu
kita makan, maka ucapkanlah:
بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Aisyah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Jika salah satu kalian hendak makan, maka hendaklah menyebut
nama Allah. Jika dia lupa untuk menyebut nama Allah di awal makan, maka
hendaklah mengucapkan bismillahi awalahu wa akhirahu.” (HR Abu Dawud no. 3767
dan dishahihkan oleh al-Albani)
-Makan dan minum dalam keadaan duduk
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang sambil minum berdiri. (HR. Muslim no.
2024, Ahmad no. 11775)
Dari contoh di atas jelas bahwa kalau kita makan atau minum,
kita harus dalam keadaan duduk. Kecuali jika minum air zam zam, karena ada
keterangannya dari Rasulullah:
Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air
zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas
minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)
-Jangan meniup makanan dan minuman
Hal ini juga harus menjadi perhatian orang tua, apalagi
ketika makanan atau minuman terhidang dalam keadaan panas. Anjurkanlah mereka
untuk bersabar menunggu makanan itu agak dingin, atau dapat menggunakan kipas
yang bersih dan tidak berdebu untuk mendinginkan makanan.
Satu hal lagi adalah ketika minum, janganlah bernapas dalam
gelas. Bagaimana caranya? Usahakan kita bernapas dulu sepuasnya, lalu minum.
Ini ada keterangannya yaitu:
Apabila kalian minum janganlah bernafas di dalam gelas, dan
ketika buang hajat janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR.
Bukhari 153)
-Mengucapkan hamdalah ketika selesai makan
Ini juga harus menjadi perhatian serius bagi orang tua agar
membiasakan anak mereka tentang adab makan ini. Banyak faidah yang kita dapat.
Ada dua doa yang dicontohkan Nabi ketika selesai makan, yaitu:
1.Cukup mengucapkan Alhamdulillah.
Hal ini mudah bagi anak untuk dipraktekkan. Tentang
mengucapkan hamdalah ini sesuai dengan contoh Nabi, yaitu:
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ
أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ
عَلَيْهَا
Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang
mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no.
2734)
2.Doa yang agak panjang.
Doa ini dapat diajarkan jika anak sudah dapat menghapal ayat
ayat yang panjang atau doa doa yang panjang. Doa nya adalah:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى
هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ
(Alhamdulillahil ladzii ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min
ghairi haulim minnii wa laa quwwah)
Sebagaimana keterangannya terdapat di :
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ
قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan:
“Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin
minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan
ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni
dosanya yang telah lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits
ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
hasan)
Terakhir, mari biasakan anak anak dengan doa berbuka puasa
yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini bisa
dipelajari pada saat siangnya, diulang ulang beberapa kali, Insya Allah sewaktu
berbuka anak kita hapal doa ini sehingga mereka langsung mempraktekkan doa ini
ketika berbuka. Adapun doanya adalah:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ،
وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
(dzahaba zhama’ wabtallatil ‘uruuq wa tsabatil ajru Insya
Allah)
“Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah
diraih pahala, insya Allah.” ( Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357])
Inilah salah satu kegiatan Ramadhan dengan aktifitas yang
produktif di bulan Ramadhan yaitu belajar.
Dokumentasi terkait:
No comments:
Post a Comment