Ramadhan datang menjelang, sedang kita banyak yang lupa akan nikmat yang besar ini. Apa itu? Ia adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita menjumpai Ramadhan. Siapa orang yang menyadari dosa dan kesalahannya, maka dia akan sangat berharap untuk menjumpai bulan ramadhan, bulan dimana pahala dibalas berlipat, dosa dihapus, dan ada suatu malam dimana malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Persiapan menyambut bulan ramadhan
1.Tawakkal kepada Allah Ta'ala
Kita hendaknya tawakkal serta berharap dan terus menerus berdoa agar Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan dalam keadaan yang sehat dan bersemangat dalam beribadah.
Ibnu Rajab menyebutkan bahwa salafus shalih mengatakan, dulu para sahabat selama enam bulan sebelum ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan ramadhan. Kemudian selama enam bulan sesudahnya, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
2. Bertaubat dari segala dosa dan maksiat
Hendaknya kita bertaubat dengan taubat yang sebenarnya agar noda hitam dalam hati kita luntur dan kembali putih. Jika hati putih dan bercahaya dengan hidayah taufiq Nya maka kita akan ringan untuk berbuat kebaikan dan mereguk banyak manfaat di dalam bulan Ramadhan.
3.Bersyukur
Apabila telah sampai kepada kita Ramadhan, maka kita bersyukur kepada Allah karena dipertemukan dengan Ramadhan seraya bertekad untuk beramal shalih sekuat mungkin dan bertekad untuk meninggalkan dosa dan kejelekan.
4. Mempelajari hal yang berkaitan dengan puasa.
Orang yang berilmu akan mengetahui hukum hukum puasa, adab adabnya, sunnah nya, larangan, dan semua hal yang berkaitan dengan puasa di bulan Ramadhan. Mereka yakin akan janji Allah yaitu dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke surga.
Orang yang berilmu tahu kenikmatan surga seperti yang terdapat di dalam surat Al Muthaffifiin pada ayat ayat yang menjelaskan tentang surga yang maknanya adalah sebagai berikut:
22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga)
23. Mereka duduk di atas dipan dipan sambil memandang
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan
25. Mereka diberi minum khamar murni yang dilak tempatnya
26. Laknya adalah kesturi, DAN UNTUK YANG DEMIKIAN ITU HENDAKNYA ORANG BERLOMBA LOMBA
Oleh karena itulah para ahli ilmu sangat semangat beribadah dan berlomba lomba dalam kebaikan dalam bulan ramadhan.
Setelah mengetahui persiapan dan keutamaan ramadhan, maka setelah itu kita harus melatih puasa kepada anak anak kita. Bagaimana caranya?
Cara melatih puasa kepada anak adalah sebagai berikut:
- Beri tauladan dengan menunjukkan puasa dan akhlaq yang semakin baik di bulan ramadhan kepada anak.
- Berdoa kepada Allah agar anak anak mendapat hidayah taufiq sehingga dimudahkan dalam berpuasa di bulan ramadhan.
- Lakukan pembiasaan dan dengan bertahap.
Rasulullah (semoga shalawat dan salam tercurah padanya) pernah bersabda yang maknanya kurang lebih “perintahkanlah anakmu shalat pada usia tujuh tahun... dst” Untuk menjadi ahli shalat ternyata harus dibiasakan sejak kecil. Demikian juga dengan kewajiban puasa, hendaknya kita membiasakan anak untuk mengerjakan puasa sejak kecil.
- Hilangkan perasaan “gak tega”
Kadang ketika kita mau membangunkan anak untuk sahur, kita lihat dia sedang tidur lelap, dan kadang kita merasa “gak tega” untuk membangunkannya. Kadang ketika siang hari, anak kita mengeluh lapar dan haus, sehingga kita “gak tega” membiarkannya.
Semula saya bersikap seperti di atas, namun setelah mendengar penjelasan ustadz, justru kalo kita sangat mencintai anak, kita harus membangunkan mereka sahur dan melatih mereka puasa agar terbiasa sampai dewasa.
Ada sebuah pelajaran bagus dari generasi salafus shalih tentang hal di atas, Rubayyi’ binti Mu’awwidz rohimahulloh bercerita tentang pelaksanaan puasa “Kemudian kami mengerjakan puasa (bulan Ramadhan), dan kami menyertakan anak-anak kami berpuasa. Kami memberikan kepada mereka mainan dari bulu. Apabila salah seorang dari mereka menangis meminta makanan kami memberikan mainan itu kepadanya hingga waktu berbuka tiba.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhaari juz II : 692 dan Muslim juz II : 798 nomor 136 dalam kitab ash-Shiyam.]
Catatan:
Orang tua harus melihat maslahat dan mafsadat, kita harus bisa membedakan perilaku anak, jika mereka merengek karena manja misalnya, sedangkan kondisi anak kuat untuk berpuasa penuh, maka kita harus berusaha tegas.
Namun, jika kita melihat mereka benar benar lemas karena kondisi sakit misalnya, maka berilah mereka makan atau minum dengan memberikan syarat bahwa kalo sudah sehat harus belajar puasa kembali.
Contoh aktifitas anak pada bulan Ramadhan
Contoh aktifitas anak pada bulan Ramadhan
Salah satu aktifitas agar anak sibuk oleh hal bermanfaat sampai berbuka |
Bermain adalah salah satu aktifitas agar anak tahan haus dan lapar sampai berbuka |
Terakhir, kita sebagai orang tua diharapkan kreatif dan sabar dalam melatih anak berpuasa. Selamat menyambut bulan ramadhan dan menunaikan ibadah puasa bersama keluarga tercinta.
Tulisan terkait tentang bulan ramadhan dan puasa:
1. Definisi Puasa dan Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan
2. Abi Ummi kenapa Puasa diwajibkan padahal membuat kita lapar?
No comments:
Post a Comment