Sunday, July 21, 2013

Berbakti kepada orang tua

Merenungi kembali kisah nyata tentang dua orang kakak beradik yang memperebutkan ibunya agar tinggal bersamanya. Sungguh kisah yang sangat langka di akhir zaman ini. Akhirnya pengadilan memutuskan bahwa ibunda mereka tinggal di salah satu dari mereka, dengan alasan di rumahnya itu dekat dengan kota dan mempunyai fasilitas lengkap seperti rumah sakit yang dekat. Maka menangislah salah satu dari mereka. Tangisan yang membuat saya merenung dalam, betapa bahagia orang tua yang mempunyai anak shalih dan shalihah yang berbakti kepada orang tuanya.

Sungguh berbeda seratus delapan puluh derajat dengan kisah di media lain tentang anak yang berbuat durhaka kepada orang tuanya. Kisah tentang akhir kehidupan mereka. Benar benar dua sisi cerita yang dapat kita ambil pelajaran didalamnya.

Pertanyaannya sekarang,”sudahkah kita mendidik anak anak kita dan mendoakan mereka kebaikan agar kelak menjadi anak shalih?” 

Dari buku atau dari situs Islam yang terpercaya saya mencatat bahwa ada beberapa sikap yang menunjukkan contoh berbakti kepada orang tua. Semoga kita semua dapat mengamalkan contoh ini dan perbuatan baik kepada orang tua lainnya. 


Contoh berbakti kepada orang tua

dalil berbakti kepada orang tua

 -Perbanyak silaturahim kepada beliau.
Jika tempat tinggal kita berbeda kota dengan beliau, usahakan jadwalkan secara rutin untuk mengunjunginya. Ajaklah anak anak kita ikut serta sehingga mereka dapat melihat contoh langsung perbuatan baik kepada orang tua. Mudah mudahan dengan kebiasaan ini, tertanam di jiwa mereka perbuatan baik ini dan dapat mengamalkannya.


-Bertutur kata yang baik
Ini adalah seni berkomunikasi dengan orang tua yang harus kita terapkan dan juga kita contohkan kepada anak anak ketika kita berkomunikasi dengan orang tua kita. Insya Allah dengan hidayah taufiqNya, anak anak kita akan meniru sikap baik ini. 


-Menjaga perasaan orang tua
Usahakan sedapat mungkin kita tidak menunjukkan bahwa kita sedang dalam keadaan sulit (walaupun kita benar benar didalam keadaan demikian). Mengapa? Sudah menjadi fitrah bahwa orang tua ikut berpikir dan tanpa diminta anaknya, mereka turut merasakan penderitaan tersebut.
 

Buatlah mereka selalu tersenyum, usahakan membuat mereka tertawa. Alangkah indahnya rasa hati ini jika melihat mereka senyum bahagia. 

-Menafkahi orang tua
Ini adalah salah satu contoh berbakti kepada orang tua. Kita menafkahi orang tua walaupun kita dalam keadaan sulit. Mencarikan makanan atau minuman untuk mereka jika mereka menginginkannya walaupun diluar hujan atau panas sekalipun. 


Hal di atas adalah sekedar contoh, dan berbakti kepada orang tua tidak hanya terbatas pada hal yang disebutkan di atas.



Dalil untuk berbakti kepada orang tua

-Surat Luqman:14 yang maknanya adalah:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”


-Hadits dari Abdullah bin Mas’ud yang maknanya kurang lebih adalah:

Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu "alaihi wa sallam tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu "alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktunya, kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah".[HR Bukhari I/134)


Terakhir, kiat dari ustadz untuk mencetak anak shalih yang berbakti  kepada orang tua salah satunya adalah kita contohkan diri kita dahulu dengan menjadi orang tua shalih dan berbakti kepada orang tua kita.
 

Thursday, July 18, 2013

Contoh kalimat dan sikap empati

Buku contoh empati mendidik anak
Pada catatan sebelumnya tentang contoh praktek empati , saya akan mendokumentasikan apa yang telah saya dapat dari buku yang berjudul Bersama Rasulullah mendidik generasi idaman buah karya Doktor Fadhl Ilahi. Apa yang saya dapat adalah beliau mencontohkan kita bagaimana bersikap empati dan mencontohkan kalimat empati. 

Ohya, pada catatan sebelumnya saya mencontohkan kalimat kalimat yang tidak empatik dan menggantinya dengan kalimat dan sikap empatik pada dua kesempatan atau dua moment. Sekarang saya akan menuliskan contoh sikap empati.


=====================

Informasi pelengkap dan penting tentang empati:

Bagaimana menanamkan sikap empati pada anak

Blog Pendidikan dan Parenting


=====================





Contoh sikap empati


1. Menyambut dengan hangat kepada anak yang bertanya



Jika biasanya anak kita agak malas disuruh belajar tapi suatu hari ia menjadi rajin belajar, janganlah berkata,”tumben nak baca buku…. Gitu dong dari dulu…”

Sebagai penggantinya adalah ucapan sambutan hangat kepada mereka, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam contohkan kepada kita ketika beliau menyambut Shafwan Al Muradi ketika Shafwan berkata kepada beliau,”Wahai Rasulullah sesungguhnya aku datang dalam rangka menuntut ilmu. Lantas beliau berkata,”Selamat datang penuntut ilmu. Sesungguhnya penuntut ilmu akan dikelilingi malaikat dengan sayap mereka”



contoh-empati-sambutan-hangat

Sambutan hangat yang sangat empatik ini membuat anak semakin termotivasi untuk terus belajar dan bertanya serta berkomunikasi dengan orang tua.


2. Mendekati anak ketika berbicara dengannya.



Kadang kita menganggap hal ini adalah persoalan sepele, bahkan kita pernah menginstruksikan sesuatu kepada anak ketika kita sedang di ruang tamu sedangkan anak berada di kamarnya sambil bersuara keras.

Anda dapat merasakan bedanya ketika berbicara terutama ketika sedang memberikan motivasi padanya, diwaktu posisi anda lebih dekat kepadanya. Ada pengaruh positif kedekatan jarak antara orang tua dan anak yaitu pemahaman dan penerimaan terhadap pembicaraan tersebut.

Oleh karena itu, ketika anda ingin berkomunikasi, bukalah dengan kalimat pembuka seperti,”kemarilah anakku Ahmad, Ummi mau beri tahu sesuatu yang sangat bagus untukmu”.


3. Menghadap ke arah anak ketika berbicara dengannya



Inilah adalah contoh sikap empati yang harus kita biasakan, karena hal ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi. Marilah kita lihat bagaimana Rasulullah mencontohkan sikap ini ketika beliau menghadapkan wajahnya kepada para sahabat ketika memberi pelajaran penting.


empati menghadap lawan bicara



4. Menyentuh tubuhnya



Contoh sikap ini terkait dengan sikap nomor dua dan tiga, karena bagaimana mungkin kita akan memegang tangannya jika ketika berbicara jarak antara kita dan anak kita itu jauh.



Dengan menyentuhnya akan menimbulkan rasa simpati pada diri anak, lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mencontohkan sikap simpatik ini dengan hadits di bawah ini:

Contoh satu:
Memegang tangan sahabat beliau ketika ingin memberi tahu informasi yang berharga.


contoh simpatik memegang tangan anak

Contoh dua:
Menepuk bahu sahabat beliau sebelum memberikan nasihat.


sikap simpatik menepuk bahu anak


5. Berbicara dengan jelas dan perlahan



Terdapat kisah yang mulia yang dapat kita baca pada buku sirah Nabi bahwa beliau tidak pernah tergesa gesa dalam melafalkan kalimat ketika memberikan penjelasan kepada sahabatnya. Beliau memberi jeda intonasi pada setiap ucapannya, dan itu semua diucapkan beliau secara jelas.


Sikap ini penting untuk kita latih dalam bekomunikasi kepada anak kita agar mereka dapat memahami dan merenungi setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. 

Coba bayangkan jika kita mengucapkan sesuatu dengan terburu buru tanpa intonasi yang jelas, bagaimana anak paham akan maksud kita dan bagaimana mereka merenungi pesan yang kita sampaikan?

Dalam hal ini Imam Abu Dawud dari Jabir (semoga Allah meridhai beliau) memberikan informasi kepada kita tentang contoh sikap ini:


simpatik-berbicara-jelas-dan-perlahan



6. Mengulang ulang informasi yang penting untuk disampaikan.


Sikap ini terkait dengan sikap nomor lima. Disamping kita berbicara secara jelas dan tidak tergesa gesa, maka kita harus pula mengulang pembicaraan kepada anak jika ada suatu informasi yang dianggap penting.


Hal ini perlu dilakukan agar pesan tersebut menancap kuat di dalam sanubari anak, kita harus mempraktekkan ini apalagi jika kita akan memberikan nasehat dan motivasi penting kepada anak.

Dalam contoh sikap ini Rasulullah mengajarkan kepada kita ketika beliau mengulang informasi yang penting, seperti di bawah ini.


contoh empati - mengulang informasi penting

Itulah contoh sikap empati yang diajarkan Rasulullah ketika mendidik para sahabat beliau yang dapat kita praktekkan kepada anak anak kita. Saya tak bosan bosannya menginformasikan jika pembaca yang mempunyai contoh sikap empati atau sikap simpatik melalui komentar untuk menambah wawasan kita semua. 


Monday, July 15, 2013

Mengajak anak tadabbur Alquran

Beberapa waktu lalu di sebuah ruangan, kami berkumpul bersama dengan anak anak. Di sana kami menonton film dokumenter yang berjudul Quran by heart. Film ini mengisahkan tentang anak anak luar biasa dari berbagai penjuru dunia dan mereka bertemu di Mesir untuk melakukan kompetisi hapalan quran. Saya terharu sekali melihat Saidov dari Tajikistan, Rifda dari Maldives, dan teman temannya bagaimana perjuangan mereka dalam menghapal Al qur’an. Seperti biasa, setelah itu kami berikan motifasi agar anak anak rajin menghapal dan murojaah hapalan quran. Kami senang ketika melihat binar mata mereka yang menjawab, “iya ummi… “

Walau pelan tapi pasti, Alhamdulillah mereka masih konsisten menghapal dan murojaah hapalan mereka serta memperbaiki bacaan mereka. Namun ada yang lebih penting lagi dari sekedar menghapal quran. Apa itu? Jawabnya adalah tadabbur quran. Oleh karena itu dalam Ramadhan kali ini, kami fokuskan untuk tilawah, murojaah hapalan, dan mentadabburi Al quran.

Ayat yang menyebutkan tadabbur Quran

tadabbur quran

Ada banyak ayat dalam Al Quran yang menyebutkan tentang berpikir, merenung, dan mentadabburkan ayat ayat Allah ini. 

Seperti yang terdapat di dalam Surah Muhammad:24 yang maknanya adalah: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” 

Dan juga terdapat pada surah Shaad:29 yang maknanya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” 


Makna tadabbur Quran

Artinya kurang lebih adalah memahami sedikit demi sedikit, memperhatikan ayat ayat Quran dan berfikir di dalamnya sehingga memahami ayat ayat yang dikandungnya. 


Manfaat tadabbur Quran


Melalui tadabbur Al quran maka kita akan mendapat hidayah taufiq dari Allah Ta’ala karena hal ini merupakan salah satu penyebab hidayah bagi hamba Allah. Oleh karena itu kita akan lebih mudah dalam mengamalkan apa apa yang telah di baca. 

Bagi mereka yang membaca Al quran dengan tartil dan tadabbur, maka mereka akan meresapi setiap kandungan makna setiap ayat. Mereka akan merasakan dan seakan akan melihat bagaimana Allah memberikan azab kepada kaum Ad dan Tsamud, mereka akan melihat peristiwa tenggelamnya Firaun, mereka akan berdoa dengan penuh harap dimasukkan ke dalam surga ketika membaca ayat ayat yang melukiskan keindahan surga, linangan air mata mereka tumpah dan memohon kepada Allah agar dijauhkan dari neraka ketika mereka menemukan ayat ayat yang menggambarkan keadaan neraka, mereka akan sujud merendah kepada Allah ketika membaca ayat sajdah, dan seterusnya. 


Mengajak anak tadabbur Al quran


mengajak anak tadabbur quran

-Membaguskan bacaan mereka ketika tilawah.

-Mengajak mereka membacanya dengan tartil dan tidak terburu buru.

-Mengajari mereka sedikit demi sedikit arti dari ayat ayat Al quran, dimulai dari surat Al fatihah yang merupakan surah yang wajib dibaca ketika shalat, lalu Al ikhlas dan seterusnya ke ayat lain yang mudah untuk dipahami.

-Membacakan mereka kisah kisah Al Quran, seperti kisah burung Ababil di dalam surah Al Fiil, kisah unta dan kaum nabi Shalih di dalam surah Asy Syams, bagaimana kejadian kiamat di dalam surah Al zalzalah, dan lain lain.

-Mengajak mereka untuk mengamalkan sedikit demi sedikit apa apa yang telah mereka baca dan ketahui maknanya, seperti: harus mengisi waktu dengan baik, menggunakan waktu luang dengan aktifitas positif seperti membaca, membuat craft, menulis, berolahraga, dan seterusnya setelah dibacakan kepada mereka surah Al Ashr. 

Jika ayah bunda mempunyai aktifitas lain untuk mengajak anak tadabbur Al Quran, silakan berkomentar di bawah, kami sangat senang sekali siapa tahu dapat diterapkan pada anak anak kami. 


Catatan terkait : tadabbur tentang unta

Sunday, July 14, 2013

Kegiatan Ramadhan - membuat kue donat

Melanjutkan catatan kegiatan ramadhan yang telah lalu, kali ini saya mendokumentasikan aktifitas ramadhan yang lain yaitu membuat kue. Kue yang kami pilih adalah kue donat, karena membuatnya relatif mudah bagi anak anak. Mereka sangat menyukai aktifitas ini, terutama kegiatan mencampur adonan, menabur coklat atau gula ke donat. 

Saya berusaha semaksimal mungkin mengusahakan ada pelajaran pada setiap aktifitas ramadhan. Banyak catatan saya mungkin jika dicari yang menyebutkan masa kanak adalah masa bermain. Sebagai orang tua dan pendidik, kita harus kreatif sehingga ada pembelajaran yang dapat diambil dari setiap aktifitas bermain mereka.


Pembelajaran pada kegiatan membuat kue donat



Dari sekian banyak pembelajaran, kami pilih tema tentang memberi makan dan khususnya memberi makan untuk orang berbuka. Tentunya kami memilih ini karena terkait dengan kegiatan ramadhan. 

Dalam memberi semangat anak anak agar membantu dan bersedekah serta memberi makanan untuk orang berbuka puasa, kami mengambil hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang makna nya adalah: 

Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga ( HR. Tirmidzi no. 807 ) 

Salah satu cara menanamkan motivasi kepada anak adalah dengan metoda bercerita. Sebelum beraktifitas membuat kue donat, dapat dilakukan cerita tentang betapa dermawannya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan beliau lebih dermawan di bulan Ramadhan. Cerita generasi salafus shalih yang pada bulan Ramadhan menyibukkan diri dengan Alquran dan memberi makan juga dapat diceritakan kepada mereka. Bagi mereka yang mengetahui keutamaannya, maka mereka berlomba lomba untuk memberi makan. Dari hadits di atas, kita mengetahui bahwa siapa yang ikhlas memberi makan orang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tersebut.

Setelah itu, saya beritahu bahwa kita akan membuat kue donat. Lalu kita akan memberikannya ke nenek, kakek, bibi, dan mbak yang suka bantu bantu, serta orang yang datang ke rumah agar dapat dimakan ketika berbuka puasa. 

Kemudian barulah kegiatan yang utama yaitu membuat kue donat. Di bawah tampak anak anak sedang mengaduk adonan dan membuatnya menjadi bentuk bulat. 

Aktifitas Ramadhan membuat kue donat


Inilah kue donat yang sudah jadi, walaupun tampilannya tidak seindah donat yang terpajang di mall, tapi kami puas sudah membuatnya, dan Alhamdulillah lebih puas lagi karena memberikannya kepada orang yang berpuasa. 

membuat kue donat

Thursday, July 11, 2013

Kegiatan Ramadhan - membuat craft replika ka'bah

Menyambung kegiatan ramadhan pada catatan sebelumnya yaitu belajar salah satu adab Islam, maka kali ini saya mendokumentasikan kegiatan ramadhan membuat craft replika ka'bah. Alhamdulillah anak anak nampak antusias dan senang membuat hasil karya ini.

Jika kita tidak disibukkan oleh hal hal yang bermanfaat, maka niscaya kita disibukkan oleh hal hal tidak bermanfaat. Dengan semangat menyibukkan anak anak dengan hal yang bermanfaat agar mereka dapat berpuasa sampai adzan maghrib tiba, maka kami mengusahakan jangan sampai ada waktu yang kosong sia sia yang membuat anak anak merasa lapar dan haus. Salah satunya adalah membuat craft. Kali ini yang dipilih oleh mereka adalah membuat ka’bah.

Yang harus menjadi catatan adalah kegiatan ini dikerjakan setelah kegiatan penting ramadhan telah selesai, misalnya membaca Al-qur’an, membaca buku, membantu orang tua, menghapal dzikir pagi dan sore lalu mengamalkannya, dan seterusnya.

Kegiatan ramadhan – membuat replika ka’bah

1.Survey
Dari kegiatan ini anak anak belajar mencari informasi tentang ka’bah. Bentuknya dan hal apa saja yang disekitarnya. Di sini, mereka menemukan bentuknya, lalu mengetahui kiswah penutupnya yang berwarna hitam, kemudian mereka mengetahui bahwa ada hajar aswad, pintu ka’bah, maqam Ibrahim, hijr Ismail, dan lain lain.

Pada aktifitas ini saja, banyak ilmu yang didapat seperti sejarah ka’bah, cerita surat Al fiil, tentang hajar aswad, manasik umrah, dan seterusnya. Insya Allah melalui aktifitas ini, tertanam kerinduan mereka akan berziarah ke sana untuk melakukan umrah atau haji.

2.Persiapan bahan
Setelah anak anak mengetahui bentuknya, maka kami berdiskusi bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat replika ka’bah. Kemudian, kami siapkan bahan dan tools nya seperti gunting, lem, karton, kertas, dan seterusnya.

Pada fase ini, mereka mempelajari tentang planning atau perencanaan untuk mengerjakan sesuatu hal. Biasanya kami ketika belanja bersama anak anak, kami tulis bersama sama keperluan yang akan dibeli (semacam check list) lalu dengan list tersebut kami sama sama mencari barang tersebut dan menandainya jika telah ada di keranjang belanja. 

Jadi pada kegiatan ini, mereka belajar tentang fungsi cek list dan tools untuk membuat planning sederhana.

3.Kegiatan inti
Inilah yang merupakan kegiatan inti dari kegiatan Ramadhan membuat craft yaitu replika ka’bah. Pada fase kegiatan ini, mereka melakukan optimasi saraf motorik dan juga saraf sensorik. Mengapa? Oleh karena mereka banyak menyentuh, merasakan, bergerak seperti menggunting, mengelem, dan lain lain.
Inilah gambar aktifitas mereka.
aktifitas ramadhan membuat craft
4.Finishing
Dalam tahap ini, replika ka’bah sudah jadi. Mereka menambah pembuatan maqam Ibrahim dan hijr Ismail. Di fase ini, mereka belajar mempresentasikan hasil karya mereka untuk melatih kemampuan komunikasi dan menyampaikan ide kepada orang lain. 

craft replika kabah
Itulah catatan aktifitas ramadhan yaitu membuat craft replika ka’bah. Untuk selanjutnya kami merencanakan untuk membuat mapping story, yaitu siroh tentara bergajah yang gagal menghancurkan ka’bah seperti terdapat di dalam surah Al fiil. Gambarannya adalah nanti terdapat beberapa kotak (ini sebagai tentara bergajah) dan juga batu batu dari kertas, mereka nanti akan menceritakan kisah itu sambil memperagakannya.

Sunday, July 7, 2013

Kegiatan Ramadhan – belajar adab makan

Generasi Salafus shalih mencontohkan kepada kita bahwa bulan Ramadhan adalah bulan produktif, produktif dalam beramal shalih, belajar, bekerja, dan seterusnya. Oleh karena itu, jangan biarkan waktu anak anda kosong pada bulan Ramadhan ini. Lakukanlah aktifitas positif, sehingga tanpa terasa mereka menjumpai waktu maghrib untuk berbuka puasa. Kegiatan Ramadhan yang saya share kali ini adalah belajar adab makan.

Ada banyak hadits mengenai adab makan, akan tetapi yang kami ajarkan kepada anak itu bertahap, dimulai dari yang mudah untuk mereka amalkan. Akan lebih mudah lagi jika kita belajar dan langsung mempraktekkannya bersama anak. Hal ini akan lebih membekas di hati anak.

Adab makan yang dapat diajarkan kepada anak adalah:

-Membaca Bismillah sebelum makan.

Hal yang harus diingat dan dipraktekkan secara konsisten sejak dini adalah membaca Bismillah sebelum makan/minum. Hal ini mudah, dan kita bisa langsung praktek mengamalkannya ketika sahur dan berbuka.

-Makan dengan tangan kanan.

Hal ini juga harus dibiasakan sejak dini. Jika kita melihat anak kita makan atau minum dengan tangan kiri, ingatkan mereka dengan sabar dan pelan untuk menggunakan tangan kanan. Sebagai orang tua, janganlah lupa memperhatikan mereka hal yang mendasar ini sehingga mereka terbiasa melakukan hal ini.

-Makanlah makanan yang berada di dekatmu.

Kita sebagai orang tua juga harus mensupport anak agar menaruh makanan kesukaan mereka di dekat mereka. Biasakan juga agar memulai makan dari pinggir piring lalu ke tengah. Hal ini tampak sepele, tapi itulah adab yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika makan.

Untuk ketiga point di atas terdapat pada Hadits riwayat Bukhari yang maknanya kurang lebih sebagai berikut:

"Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu..."

-Bagaimana jika lupa membaca basmalah?

Jika benar benar lupa, dan kita baru ingat ditengah waktu kita makan, maka ucapkanlah:

بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Aisyah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah satu kalian hendak makan, maka hendaklah menyebut nama Allah. Jika dia lupa untuk menyebut nama Allah di awal makan, maka hendaklah mengucapkan bismillahi awalahu wa akhirahu.” (HR Abu Dawud no. 3767 dan dishahihkan oleh al-Albani)

-Makan dan minum dalam keadaan duduk

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang sambil minum berdiri. (HR. Muslim no. 2024, Ahmad no. 11775)

Dari contoh di atas jelas bahwa kalau kita makan atau minum, kita harus dalam keadaan duduk. Kecuali jika minum air zam zam, karena ada keterangannya dari Rasulullah:

Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)

-Jangan meniup makanan dan minuman

Hal ini juga harus menjadi perhatian orang tua, apalagi ketika makanan atau minuman terhidang dalam keadaan panas. Anjurkanlah mereka untuk bersabar menunggu makanan itu agak dingin, atau dapat menggunakan kipas yang bersih dan tidak berdebu untuk mendinginkan makanan.

Satu hal lagi adalah ketika minum, janganlah bernapas dalam gelas. Bagaimana caranya? Usahakan kita bernapas dulu sepuasnya, lalu minum. Ini ada keterangannya yaitu:

Apabila kalian minum janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153)

-Mengucapkan hamdalah ketika selesai makan

Ini juga harus menjadi perhatian serius bagi orang tua agar membiasakan anak mereka tentang adab makan ini. Banyak faidah yang kita dapat. Ada dua doa yang dicontohkan Nabi ketika selesai makan, yaitu:

1.Cukup mengucapkan Alhamdulillah.

Hal ini mudah bagi anak untuk dipraktekkan. Tentang mengucapkan hamdalah ini sesuai dengan contoh Nabi, yaitu:

إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا

Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734)

2.Doa yang agak panjang.

Doa ini dapat diajarkan jika anak sudah dapat menghapal ayat ayat yang panjang atau doa doa yang panjang. Doa nya adalah:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ

(Alhamdulillahil ladzii ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min ghairi haulim minnii wa laa quwwah)

Sebagaimana keterangannya terdapat di :

مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Terakhir, mari biasakan anak anak dengan doa berbuka puasa yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini bisa dipelajari pada saat siangnya, diulang ulang beberapa kali, Insya Allah sewaktu berbuka anak kita hapal doa ini sehingga mereka langsung mempraktekkan doa ini ketika berbuka. Adapun doanya adalah:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

(dzahaba zhama’ wabtallatil ‘uruuq wa tsabatil ajru Insya Allah)

“Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.” ( Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357])

Inilah salah satu kegiatan Ramadhan dengan aktifitas yang produktif di bulan Ramadhan yaitu belajar.
Dokumentasi terkait:

Saturday, July 6, 2013

Menyambut bulan Ramadhan

Ramadhan datang menjelang, sedang kita banyak yang lupa akan nikmat yang besar ini. Apa itu? Ia adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita menjumpai Ramadhan. Siapa orang yang menyadari dosa dan kesalahannya, maka dia akan sangat berharap untuk menjumpai bulan ramadhan, bulan dimana pahala dibalas berlipat, dosa dihapus, dan ada suatu malam dimana malam itu lebih baik dari seribu bulan.

Persiapan menyambut bulan ramadhan

1.Tawakkal kepada Allah Ta'ala
Kita hendaknya tawakkal serta berharap dan terus menerus berdoa agar Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan dalam keadaan yang sehat dan bersemangat dalam beribadah.

Ibnu Rajab menyebutkan bahwa salafus shalih mengatakan, dulu para sahabat selama enam bulan sebelum ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan ramadhan. Kemudian selama enam bulan sesudahnya, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

2. Bertaubat dari segala dosa dan maksiat
Hendaknya kita bertaubat dengan taubat yang sebenarnya agar noda hitam dalam hati kita luntur dan kembali putih. Jika hati putih dan bercahaya  dengan hidayah taufiq Nya maka kita akan ringan untuk berbuat kebaikan dan mereguk banyak manfaat di dalam bulan Ramadhan.

3.Bersyukur
Apabila telah sampai kepada kita Ramadhan, maka kita bersyukur kepada Allah karena dipertemukan dengan Ramadhan seraya bertekad untuk beramal shalih sekuat mungkin dan bertekad untuk meninggalkan dosa dan kejelekan.

4. Mempelajari hal yang berkaitan dengan puasa.
Orang yang berilmu akan mengetahui hukum hukum puasa, adab adabnya, sunnah nya, larangan, dan semua hal yang berkaitan dengan puasa di bulan Ramadhan. Mereka yakin akan janji Allah yaitu dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke surga.

Orang yang berilmu tahu kenikmatan surga seperti yang terdapat di dalam surat Al Muthaffifiin pada ayat ayat yang menjelaskan tentang surga yang maknanya adalah sebagai berikut:

22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga)
23. Mereka duduk di atas dipan dipan sambil memandang
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan
25. Mereka diberi minum khamar murni yang dilak tempatnya
26. Laknya adalah kesturi, DAN UNTUK YANG DEMIKIAN ITU HENDAKNYA ORANG BERLOMBA LOMBA

Oleh karena itulah para ahli ilmu sangat semangat beribadah dan berlomba lomba dalam kebaikan dalam bulan ramadhan.

Setelah mengetahui persiapan dan keutamaan ramadhan, maka setelah itu kita harus melatih puasa kepada anak anak kita. Bagaimana caranya? 

Cara melatih puasa kepada anak adalah sebagai berikut:

- Beri tauladan dengan menunjukkan puasa dan akhlaq yang semakin baik di bulan ramadhan kepada anak.

- Berdoa kepada Allah agar anak anak mendapat hidayah taufiq sehingga dimudahkan dalam berpuasa di bulan ramadhan.

- Lakukan pembiasaan dan dengan bertahap.

Rasulullah (semoga shalawat dan salam tercurah padanya) pernah bersabda yang maknanya kurang lebih “perintahkanlah anakmu shalat pada usia tujuh tahun... dst” Untuk menjadi ahli shalat ternyata harus dibiasakan sejak kecil. Demikian juga dengan kewajiban puasa, hendaknya kita membiasakan anak untuk mengerjakan puasa sejak kecil.

- Hilangkan perasaan “gak tega”

Kadang ketika kita mau membangunkan anak untuk sahur, kita lihat dia sedang tidur lelap, dan kadang kita merasa “gak tega” untuk membangunkannya. Kadang ketika siang hari, anak kita mengeluh lapar dan haus, sehingga kita “gak tega” membiarkannya.

Semula saya bersikap seperti di atas, namun setelah mendengar penjelasan ustadz, justru kalo kita sangat mencintai anak, kita harus membangunkan mereka sahur dan melatih mereka puasa agar terbiasa sampai dewasa.

Ada sebuah pelajaran bagus dari generasi salafus shalih tentang hal di atas, Rubayyi’ binti Mu’awwidz rohimahulloh bercerita tentang pelaksanaan puasa “Kemudian kami mengerjakan puasa (bulan Ramadhan), dan kami menyertakan anak-anak kami berpuasa. Kami memberikan kepada mereka mainan dari bulu. Apabila salah seorang dari mereka menangis meminta makanan kami memberikan mainan itu kepadanya hingga waktu berbuka tiba.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhaari juz II : 692 dan Muslim juz II : 798 nomor 136 dalam kitab ash-Shiyam.]

Catatan:
Orang tua harus melihat maslahat dan mafsadat, kita harus bisa membedakan perilaku anak,  jika mereka merengek karena manja misalnya, sedangkan kondisi anak kuat untuk berpuasa penuh, maka kita harus berusaha tegas.

Namun, jika kita melihat mereka benar benar lemas karena kondisi sakit misalnya, maka berilah mereka makan atau minum dengan memberikan syarat bahwa kalo sudah sehat harus belajar puasa kembali.

Contoh aktifitas anak pada bulan Ramadhan


Aktifitas belajar membaca di bulan Ramadhan
Salah satu aktifitas agar anak sibuk oleh hal bermanfaat sampai berbuka


Aktifitas bermain pada bulan Ramadhan
Bermain adalah salah satu aktifitas agar anak tahan haus dan lapar sampai berbuka


Terakhir, kita sebagai orang tua diharapkan kreatif dan sabar dalam melatih anak berpuasa. Selamat menyambut bulan ramadhan dan menunaikan ibadah puasa bersama keluarga tercinta.