Tuesday, September 10, 2013

Cerita ringan tapi dalam maknanya - tentang proses dan kesabaran

Semua berjalan dengan melalui apa yang namanya proses. Entah proses itu berjalan cepat atau lambat. Ceritanya dimulai ketika anak kami yang ketiga Ahmad sudah mulai berani berenang dan menyelam dalam arti beliau sudah mencelupkan seluruh kepalanya ke dalam air. Jauh sebelumnya, ketika kakaknya asyik berenang, beliau hanya berdiri saja di dalam kolam, sehingga ketika kakaknya seluruh tubuhnya basah oleh air, tidak dengan beliau karena dari leher ke atas kering sama sekali. Hehehe…

Ini sudah lama saya ketahui. Sejak dahulu, ketika mandi si Ahmad tidak suka jika mukanya dibasuh dengan air, apalagi dengan sabun. Diperlukan waktu yang lama untuk sekedar mengelap mukanya dengan tangan beserta percikan air sedikit agar wajahnya bersih. 

Saya pernah baca bahwa orang tua harus bersabar karena memerlukan waktu untuk bisa menyesuaikan keinginan kita dengan keinginan anak. Adalah tindakan yang kontra produktif jika orang tua melakukan pemaksaan intervensi dalam bentuk bentakan dan teriakan. Oleh karena itu sebagai aktifitas pengganti dari hal itu adalah orang tua harus memberikan pemahaman secara bertahap sampai anak memahami secara benar apa yang diharapkan orang tua.

Langkah langkah memberikan pemahaman kepada anak yang saya catat adalah:

-Bertanya kepadanya, “Mad, kenapa mukanya gak mau disiram air?”. Ahmad menjawab,”gak mau ah mi, perih matanya”.

-Berpikir panjang dan merenung, “oh mungkin karena kejadian yang pernah dialami, ketika matanya perih kena sabun. Makanya matanya merah seharian”. Sepertinya beliau trauma.

-Memberi pemahaman kepada beliau, supaya tidak kena mata, ketika dibasuh mukanya, mata harus dipejamkan, jadi matanya tidak kena sabun. Lalu saya juga memberikan contoh aktifitas membasuh muka dan berkata kepada beliau,”nah tuh kan gak apa apa matanya kalo merem”

Pada awalnya, Ahmad tetap tidak mau. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, Alhamdulillah beliau mau mencobanya, dan sekarang sudah pede wajahnya diguyur air dan mukanya dibasuh dengan sabun.

Dan ternyata pada hari ini, si Ahmad sudah berani memasukkan mukanya ke dalam air sewaktu berenang, bahkan beliau sudah berani dan bisa menyelam. Alhamdulillah..


Moral of the story : Ini adalah cerita ringan, tapi bagi saya ada pelajaran di dalam cerita ini, yaitu sesuatu itu perlu proses jadi bersabarlah. Oleh karena itu saya mencatatnya di blog ini.
 


Sunday, September 8, 2013

Cara memasak ayam - untuk pemula

Terjadi sebuah dialog antara abi dan ummi, dialog ini terjadi via chatting karena untuk sementara waktu abi berada di luar kota. Simaklah kisah nyata berikut ini:

Abi : Mi, abi sekarang sudah bisa goreng ayam. Rasanya enak banget.

Ummi : (dengan gaya bercanda) hmm.... emang sudah bisa, jadi kepengen ngerasain.

Abi : pokoknya enak deh.

Ummi : Asyik... Alhamdulillah, jadi nanti kalau abi sudah di rumah, bisa bantu masak dong...

Abi : iyalah, siapa takut.

Ummi : tapi ngomong ngomong, gimana langkah untuk menggoreng ayam.. Pengen tahu..

Abi : yaaa  ngetes nihye .. itu mah gampang, tinggal goreng

Ummi : ya udah kalo gampang, coba tunjukin caranya.. di foto ya biar meyakinkan.. hehehe

Abi : oke deh.. Perhatikan ya cara chef Abi memasak..

Inilah cara untuk memasak ayam goreng spesial buatan abi

1. Pertama tama, siapkan ayam yang sudah di potong dan dibersihkan. Taruh ditempatnya seperti nampak pada gambar di bawah ini.

langkah pertama masak ayam goreng


2. Kedua, siapkan bumbu masak untuk ayam goreng yang ummi kasih ke abi.. Ini dijual bebas kok, bungkusnya seperti yang terlihat pada gambar di bawah. Jika pembaca ada yang ingin membeli silakan memberikan komentar di bawah disertai dengan email ( loh kok jadi iklan... hehe)

langkah ke dua memasak ayam goreng


3. Bumbu tersebut dioleskan dan diaduk hingga merata ke seluruh permukaan daging ayam.

Langkah tiga memasak ayam goreng


4. Setelah dicampur secara merata, tambahkan air secukupnya seperti terlihat pada gambar di bawah.

langkah keempat memasak ayam goreng


5. Kemudian rebus hingga mendidih.

langkah ke lima memasak ayam goreng


6. Setelah mendidih, matikan kompor. Simpan rebusan ayam tadi di lemari es, jika tidak mau dimasak sekarang.


7. Jika mau dimasak, tuangkan minyak goreng seperti yang dilakukan dan terlihat pada gambar di bawah.

Menggoreng ayam


8. Setelah minyak goreng hangat, masukkan ayam yang akan digoreng.

9. Goreng ayam tersebut hingga matang

10. Hasilnya tampak pada gambar di bawah... hhmmmm.. sedapnya ayam goreng special.

ayam goreng spesial


Catatan: sangat cocok dimakan dengan sambal goreng (ini juga ada bumbu jadinya... eh iklan lagi.... hehehe_ ) atau dengan saos sambel atau saos tomat.


Demikianlah langkah langkah untuk memasak dan menggoreng ayam ala chef abi.

Kemudian dialogpun berlanjut, setelah ummi menerima kiriman gambar di atas..

Ummi : oke deh, sekarang percaya bahwa abi bisa masak.. jadi gak sabar nyobain masakan abi...

Abi : aduh jadi tersanjung....

Dialog berakhir... Itulah sepenggal kisah perjalanan anak manusia dalam segmen pengalaman memasak.. hehehe


Sekian...

Untuk menjadi perhatian:

-Penulisan abi dan ummi sebagai pengganti nama asli hanya untuk memudahkan penulisan dan menjaga privacy yang punya kisah..

-hukum suami atau istri memanggil abi atau ummi dapat dilihat di : http://salamdakwah.com/baca-pertanyaan/panggilan-kesayangan-ummi.html

Wednesday, September 4, 2013

Contoh melatih anak untuk mengambil keputusan

Alhamdulillah, senang rasanya ketika mendapati bahwa anak anak yang homeschooling mempunyai banyak pengalaman untuk belajar beradaptasi. Ketika di negeri seberang, mereka asyik belajar dengan abi dan ummi melalui homeschooling, namun ketika berada di Indonesia mereka menikmati belajar di kelas di sekolah mereka dahulu. Jadinya mereka mempunyai pengalaman belajar yang berbeda, dan Alhamdulillah mereka mampu beradaptasi dengannya.

Ketika sekolah mereka akan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, maka anak anak memberitahukan info ini ke umminya. Adapun kegiatan ekskul nya adalah beladiri, cooking, majalah dinding, art, science club, dan lain lain.

Saya mengamati ada beberapa tanggapan dari anak anak ketika mendapati hal ini. Ketika ditanya ibunda mereka tentang pilihan ekskul mereka, ada yang menjawab ,”aku gak tahu”, ada yang menjawab, “terserah mama aja”, serta ada yang percaya diri menjawab, “kakak pilih science club mi”.

Puji syukur kepada Allah Ta’ala karena kami telah mendapat ilmu bahwa anak anak harus dilatih mengambil keputusan sendiri. Catatannya sudah saya rangkum di blog ini pada posting sebelumnya, seperti melatih anak bertanggung jawab . Saya berpikir, ”nah ini kesempatan untuk melatih anak anak mengambil keputusan dan menerima konsekuensi keputusan yang mereka ambil tersebut”.

Langkah langkah melatih anak mengambil keputusan saya dokumentasikan di bawah ini:

1.Menjelaskan secara detail tentang semua kegiatan luar sekolah tersebut.
Contohnya: kalau ikut cooking class, nanti kakak akan belajar membuat kue, membuat makanan. Kalau sudah terlatih dari kecil, nanti pas sudah besar bisa bikin kue, nanti bisa ngasih ummi deh. Trus kakak bisa ngajarin orang lain juga buat kue. Trus kue itu bisa dijual, nanti uangnya ditabung sehingga bisa sedekah dan beli kebutuhan kakak sendiri. Dan seterusnya. Catatan: ini hanya contoh saja. Diperlukan kreatifitas dalam menjelaskan ke anak dalam hal ini.

Berikan mereka dorongan agar mau bertanya lebih dalam, terutama mengenai konsekuensi ketika mereka memilih hal tersebut, sehingga mereka sadar pilihan mereka dan apa yang dihasilkan apabila mereka memilih sesuatu.

2.Memberikan semangat kepada mereka.
Setelah mereka memahami semuanya, maka doronglah mereka untuk memilih sendiri apa kegiatan yang menurut mereka bagus dan mereka menyukainya. Usahakan jawaban anak tidak seperti ini,”ah, aku mah terserah mama aja ah.. habis semuanya enak sih”. Dorong mereka dengan lembut tapi tidak dengan terlalu menekan mereka, berikan motivasi  ke anak. Diperlukan ide, seni, dan kreatifitas dalam berbicara kepada mereka. 

3.Memberikan pujian kepada mereka.
Contohnya: Alhamdulillah, akhirnya kakak pilih ini…. Ummi tahu kakak akan pilih ini, soalnya kan kakak sangat senang aktifitas ini di rumah. Ummi sangat mendukung kakak… Mudah mudahan bermanfaat ya kak….

Itulah catatan dari saya yang sengaja saya dokumentasikan di sini, mudah mudah bermanfaat.

Catatan:
Akhirnya kakak memilih kegiatan bahasa dan science club sedangkan adik memilih art dan science club.