Thursday, January 17, 2013

Filtering video pada youtube - safe internet for kids


Berkembangnya teknologi komunikasi membuat proses belajar menjadi mudah dan menyenangkan, apalagi anak anak homeschooling. Mereka dapat melakukan distance learning, online course, self-pace study, dan seterusnya. 


Biasanya anak anak menyenangi video untuk mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap sesuatu. Ketika tema lingkungan hidup, tentang Biopori misalnya. Apakah itu biopori, bagaimana cara membuat biopori, apa fungsinya, dan seterusnya. Anak anak yang dominan kinestetiknya akan lebih enjoy untuk langsung bereksperimen. Nah sebelumnya kita tunjukkan dulu video tentang itu, seperti yang bisa dilihat pada link ini http://www.youtube.com/watch?v=qWm8svo8MVQ
 

Banyak sekali tutorial yang tersedia di youtube, dari bagaimana menanam cabai sampai merakit robot. Oleh karena itu, anak anak paling suka sekali mencari referensi ke situs tersebut.


Akan tetapi, sebagai orang tua, kita harus memberi pengarahan tentang filtering informasi. Karena banyak informasi sampah bertebaran di dunia maya. Jika tidak memilih dan memilah dengan benar, maka anak anak akan dipenuhi oleh informasi sampah. Apalagi ketika search sebuah kata kunci di youtube, seringkali kita lihat video yang tidak patut dilihat. 


Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah mendidik dan memahamkan pemahaman yang benar dalam memfilter informasi. Salah satu ikhtiar juga adalah menyalakan fasilitas safety yang terdapat dalam youtube (safety – on)


Caranya adalah:

1. Sign in di youtube.

filtering-youtube-sign-in

2. Lihat halaman paling bawah, pertama tama safety statusnya adalah off, kita harus klik pada tab safety, agar statusnya on.
filtering-youtube-safety-on
 
3. Klik on, dan pilih lock safety mode on this browser, terakhir klik save.
filtering-youtube-lock-safety-on




Catatan, cara ini tidak menjamin 100% video tidak patut akan terfilter, akan tetapi dengan ikhtiar ini Insya Allah akan berkurang. Dan kepada Allah lah kita berdoa semoga kita sekeluarga selamat dari fitnah dunia dan akhirat.

Thursday, January 10, 2013

Dialog insidentil

Salah satu nikmat yang dikaruniakan Allah kepada para orang tua adalah bisa melihat dan membantu tumbuh kembang anak dan dapat berinteraksi dengan mereka secara kuantitatif maupun kualitatif. Allah menciptakan manusia dan memberikan nikmat lain yaitu akal untuk berpikir. Alhamdulillah bisa melihat mereka dalam proses berpikir, terbukti dari banyaknya pertanyaan pertanyaan mendasar sampai pertanyaan yang membuat kami sebagai orang tuanya tersenyum, berpikir keras untuk memberi jawaban sesuai dengan usia mereka, bahkan pernah kami sempat terhenyak dengan pertanyaan pertanyaan tak terduga dari mereka.
 
Banyak pertanyaan, dari yang membuat geli sampai yang serius. Di bawah adalah salah satu dokumentasi pertanyaan dan jawaban, siapa tahu pembaca bisa menambahkan jawaban yang kami jawab sebagai bahan pengayaan bagi kami. Pada tulisan ini, sengaja saya catat satu pertanyaan saja, karena kalau ditulis semua, mungkin akan jadi sebuah buku. Hehehe.. Tapi Insya Allah, kami akan menulis pertanyaan lain buat dokumentasi.
Inilah dialog itu:
Dialog ini terjadi ketika Abi dan Ahmad berjalan ke masjid untuk shalat Ashar, ketika itu mereka membawa plastik berisi kumpulan sampah dari rumah. Ketika sampai di tempat sampah dan membuang sampah tersebut, Ahmad memulai percakapan.
Ahmad: Kenapa sih Bi, kita harus buang sampah di tempat sampah?
Abi: (Sedikit berpikir keras sambil bergumam, hmmmmm) Ahmad kan sudah hapal “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan”. Coba ulangi deh…
Ahmad: (berusaha mengingat sesuatu) lalu berkata,”Innallaha jamiilun, yuhibbul Jamaal”
Abi: Nah, anak yang shalih adalah anak yang melakukan perbuatan yang dicintai Allah. Kalau buang sampah sembarangan, lingkungan akan jelek, betul kan Ahmad?
Ahmad: (mengangguk)
Abi: Nah, kalo kita buang sampah di tempat sampah, maka lingkungan jadi bersih dan indah. Betul kan Ahmad?
Ahmad: (kembali mengangguk.)
Abi: Jadi, kalo lingkungan jadi bersih dan indah, Allah akan mencintai kita. Kalo Allah mencintai kita jadi gimana Mad?
Ahmad: masuk surga……
Abi: Alhamdulillah… Abi seneng Ahmad sudah tahu kenapa kita harus buang sampah di tempat sampah…
Dialog berakhir….
Sebenarnya abi masih mau menjelaskan lebih dalam lagi efek negatif akibat membuang sampah sembarangan seperti sumber penyakit, banjir, dan lain lain… Tapi keburu sampai masjid…..
 
Para pembaca, silakan menambahkan jawaban di comment jika mempunyai jawaban lain yang cocok untuk anak anak… Buat nambah variasi jawaban jika ditanya hal yang sama di kali lain…. J

Tuesday, January 1, 2013

Tidak boleh melarang anak??

bolehkah-melarang-anak
Ada beberapa teori dari pakar pendidikan barat yang menyebutkan bahwa agar anak tidak bersifat penakut maka orang tua tidak boleh berkata “jangan” kepada anak. Artinya tidak boleh melarang dan membiarkan anak bebas melakukan aktifitasnya sesuai dengan kehendak hatinya.
Teori ini dimodifikasi oleh beberapa pakar yang saya dengar di seminar parenting di Indonesia. Mereka sebenarnya setuju untuk tidak berkata “jangan”, tapi kalimatnya diganti dengan kalimat positif lainnya. Contoh: ketika anak sedang memanjat pohon di depan rumah, biasanya orang tua refleks berkata,”Nak, Jangan panjat pohon itu!”. Pakar ini menyarankan memilih kalimat pengganti yang positif, seperti,” Nak, ibu lebih suka kamu bantu ibu sekarang, yuuk kita menyiram bunga ini”.
Setelah membaca buku pendidikan cara Rasulullah (buku buku tersebut sudah saya posting sebelumnya di pendidikan karakter sejak dini), maka saya mengetahui bahwa di dalam Al qur’an dan hadits terdapat kata larangan. Contoh larangan yang terdapat dalam Al quran:
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18)
Contoh larangan yang terdapat dalam hadits:
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)
Kesimpulannya adalah kita boleh melarang anak anak kita agar tidak melakukan sesuatu yang buruk. Dari contoh di atas, kita sudah mempelajari bahwa setelah kata larangan (setelah berkata tidak atau jangan), kita harus menyertakan penjelasan lebih detail yang menyertainya. Bisa juga menambahkan dengan pembanding yang kuat atau setelah larangan kita tambahkan alternatif pengganti yang baik.
Mudah mudahan kita dapat mengamalkan ilmu yang sudah kita dapat untuk mendidik anak agar lebih baik lagi.. Aamiin…